Kamis, 07 Juni 2012

Investasi Surga

Investasi Surga Bumi memberi Jaminan Keuntungan sebesar-besarnya dan seluas-luasnya tanpa batas, baik keuntungan di dunia maupun keuntungan di akhirat, benar-benar merupakan Jamninan Surga Abadi di Kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat, karena Program Investasi Surga Bumi adalah program mengembalikan fitrah kodrat jatidiri sejati manusia yang sebenarnya dengan cara instan, cepat, tepat, mudah, praktis dan dijamin 100% pasti berhasil.



Fitrah kodrat jatidiri sejati manusia adalah :
1. Kholifah atas jiwa raga diri
2. Kholifah atas jiwa raga bumi
3. Hidup di Taman Surga Bumi
4. Di dalam dirinya terdapat Ruh Illahi

Bagaimana mengembalikan Fitrah Jatidiri Sejati manusia?
Yaitu dengan mempelajari, mengkaji, memahami dan menerapkan primsip-prinsip jatidiri sejati yang menyatu dengan Dzat Illahi Robbi Tuhan Yang Maha Tunggal.
Dan yang terpenting adalah mendapatkan pengampunan dari Illahi Robbi melalui Kholifah-kholifahnya.

Bagaimana praktisnya? Investasi Abadi

Gusti Pangeran Bumi 069
Dengan membenahi, memperbaiki dan meluruskan segala, stdut pandang, paradigma dan keyakinan yang salah, keliru dan sempit yang telah membelenggu rasa hati, naluri pikiran dan pergerakkan jiwa raga diri dalam kehidupan bumi ini, dimana kekeliruan ini merupakan dosa terbesar yang telah meregenerasi dari era ke era, dari masa ke masa, dari jaman ke jaman sampai di kehidupan sekarang ini, manusia tidak menyadari bahwa dirinya hidup di dalam Lautan Dosa yang seakan tidak bertepian.

Hal ini bisa dimaklumi, karena manusia berada di dalam lautan dosa, sehingga tidak merasa jika dirinya telah berbuat dosa, padahal jika kita berada di luar dari lautan dosa tersebut, maka kita akan melihat dengan jelas bahwa selama ini telah berbuat dosa yang teramat besar yang sesungguhnya tidak akan pernah bisa terampuni sampai kapan pun jika tidak ada yang membuka dan memberitahukan apa saja dosa terbesar tersebut dan bagaimana pengampunannya.

Oleh karena itu, melalui Program Investasi Surga Bumi ini, kami akan memberitahukan secara terbuka kepada masyarakat luas dosa-dosa terbesar tersebut berikut pengampunan-pengampunannya.

Dosa terbesar pertama (1)

Manusia telah mengkhianati atau mengingkari `amanat surga yang telah Tuhan ciptakan, sediakan dan sajikan di bumi alam semesta raya ini, amanat surga tersebut adalah berupa fasilitas kehidupan surga yang maha luas tak terbatas yang ada di bumi ini, dimana kebutuhan lanusia seluruhnya ada di bumi alam semesta raya ini, dimana seluruh keinginan, seluruh cita-cita, seluruh harapan, seluruh doa yang dipanjatkan, bahkan seluruh gambaran kehidupan surga sebagaimana yang diterangkan di dalam setiap ajaran agama, seluruhnya ada tersedia dan tersaji di bumi alam semesta raya ini.Memabangun Peradaban Surga Bumi

Apa yang tidak ada di bumi ini?

Yang tidak ada hanyalah rasa tau diri dan rasa syukur manusia yang tidak mampu melihat, mendengar, memahami dan merasakan bahwa hamparan bumi yang maha luas ini adalah taman kehidupan surga yang kekal abadi. Rasa syukur manusia masih sangat jauh api dari panggang, artinya rasa syukur manusia tidak sampai kepada hakekat syukur yang sebenarnya, yaitu dengan menikmati seluruh fasilitas kehidupan surga yang terhampar luas di bumi ini, lebih tinggi lagi nilainya adalah dengan meningkatkan frekuensi rasa syukur tersebut dengan terus menggali, mengembangkan dan mengelola fasilitas-fasilitas yang tersedia di bumi ini, agar benar-benar menjadi fasilitas kenikmatan surga yang tertinggi yang bisa dirasakan oleh seluruh manusia yang hidup di bumi ini.

Dosa terbesar kedua (2)

Manusia telah mengkhianati amanat jiwa raga diri, yang seharusnya dijaga, dilindungi, dirawat, dipelihara dan dilestarikan existensinya di kehidupan bumi alam semesta raya ini, bukan dibunuh dengan keyakinannya sendiri yang mewajibkan dirinya harus mengalami kematian, karena kematian yang sesungguhnya adalah mengembalikan segenap jiwa raga diri kepada Illahi Robbi Tuhan Yang Maha Tunggal, artinya mengembalikan segala sesuatunya kepada Hukum Gerak Ketunggalan, yaitu dengan menyatukan diri kepada kehendak sejati, yaitu kehendak yang selaras dengan Hukum Alam yang notabene adalah Hukum Ketetapan Illahi Robbi.

Apa kehendak sejati?

Kehendak yang sesungguhnya atau yang sejatinya dari setiap manusia bahkan seluruh mahluk adalah kehidupan surga yang nyata dan yang sejati, bukan surg` yang fatamorgana karena masih berupa harapan dan doa, sekalipun doa tersebut dipanjatkan oleh milyaran manusia selama jutaan tahun, tetap tidak akan pernah bisa terwujud, t`npa mau membuka mata, membuka telinga, membuka naluri pikiran dan membuka rasa hatinya untuk menerima dan mensyukuri realita kehidupan surga yang terhampar luas di bumi ini.

Adakah yang menghendaki kehidupan Neraka?
Lantas kenapa harus memiliki sudut pandang, paradigma dan keyakinan, bahwa tntuk bisa masuk ke dalam surga yang kekal abadi harus melewati pintu kematian dan siksa kubur? 
Kenapa tidak meyakini bahwa Illahi Robbi Maha Berkuasa Mewujudkan Surga saat sekarang ini juga, kenapa harus meyakini sesuatu yang merugikan diri sendiri?

Manusia telah melupakan atau menginkari bahwa di dalam dirinya terdapat Ruh Yang Maha Dahsyat yang telah ditiupkan sejak manusia masih berada di dalam rahim sang ibu, sebagai bekal kekholifahan manusia di bumi alam semesta raya ini.

Jadi sangat wajar jika kehidupan yang dialami oleh manusia di bumi ini didnminasi dengan berbagai kesulitan, kerumitan, kepailitan dan kesakitan, karena manusia sendiri yang menghendaki, manusia sendiri yang meminta kehidupan surga nya nanti setelah hari kiamat,

Dosa terbesar yang ketiga (3)
Manusia telah mengkhianati  amanat jiwa raga bumi yang harus dijaga, dipelihara dan dilestarikan existensinya, bukan hendak dihancurkan dan dikiamatkan dengan sudut pandang, paradigma dan keyakinan manusia, yang mewajibkan bumi harus mengalami hancur lebur menjadi debu. Sekali pun hal itu benar-benar ada, apa untungnya bagi manusia, bukan kah dengan membayangkan kehancuran tersebut, manusia sudah ngeri, merinding dan takut, lantas buat apa diyakini, benarkah Tuhan memerintahkan kepada manusia untuk mengimani akan hal itu, atau manusia lah yang salah, keliru dan sempit dalam memahami hakekat kiamat itu sendiri? Yang pasti bahwa manusia diberi kesempurnaan akal pikiran adalah untuk berpikir dengan jdrnih dan cerdas.
Satu hal yang harus digaris bawahi, yang namanya keyakinan masa depan itu harus yang baik dan terbaik, bukan keyakinan yang akan merugikan, merusak dan menghancurkan diri sendiri.

Karena realitanya usia bumi ini sudah milyaran tahun, bumi ini tidak pernah rusak dan hacur, bumi selalu menampilkan wajah barunya dengan dinamika gerak selalu memperbaharui dirinya. Kalaupun ada di belahan bumi yang dianggap rusak dan hancur, itu hanya sudut pandang, paradigma dan keyakinan manusia yang salah, keliru dan sempit.

Kita ambil contoh kasus lumpur panas di wilayah kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur yang dipicu oleh penggarapan proyek PT. Lapindo Brantas milik Mas Akri (panggilan akrab kami pada Bapak Abu Rizal Bakry), dimana di wilayah tersebut sebelumnya merupakan perkampungan yang kumuh dan pengap dan banyak bangunan pabrik atau industri, dengan adanya kasusu lumpur panas Lapindo tersebut, sekarang ini wilayah tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai taman wisata yang indah, yang tentunya akan mendatangkan income daerah yang besar, apalagi jika masyarakat mau meneliti secara khusus dan serius kandungan mineral yang dikeluarkan dari dalam perut bumi tersebut, yang pasti mengandung mineral yang sangat bermanfaat dan bernilai tinggi.

Jadi dalam kasus lumpur panas Lapindo ini, menjadi bencana bagi orang-orang yang tidak bersyukur, tapi bagi bumi itu sendiri tetap mengeluarkan berkah kehidupan yang luar biasa bagi manusia. Begitu pun dengan berbagai macam bencana alam yang terjadi di berbagai belahan penjuru bumi ini, tetaplah berkahnya jauh lebih besar dari bencananya.

Kiamat bagi orang-orang yang kufur dan Nikmat bagi orang-orang yang bersyukur.

Oleh karena itu marilah kita kiamatkan segala kebodohan, segala kesesatan yang telah menyebabkan berbagai kesulitan, penderitaan dan kesengsaraan diri kita semua, karena manusia itu sendiri yang telah menciptakan Neraka bagi dirinya sendiri. Manusia sendiri yang salah, keliru dan sempit dalam memahami hakekat kematian dan hakekat kiamat yang sesungguhnya.

Masih banyak dosa yang harus diketahui, dipahami dan diperbaiki sebagai implementasi sikap nyata untuk mendapatkan pengampunan yang nyata. Kami yang telah diberi pemahaman dan telah kami terapkan bertahun-tahun, dimana kami telah menyadari Kodrat Kekholifahan Jatidiri Sejati Kami atas kehidupan Bumi Alam Semesta Raya ini, menyatakan Siap Mewakili Illahi Robbi Tuhan Yang Maha Pengampun, untuk memberikan Pengampunan secara nyata kepada siapa pun yang menghadap Kami dengan cara yang benar, baik dan sejati. Yang akan merubah hidup dan kehidupan dari yang gelap, suram dan kelam menuju terang benderangnya cahaya kehidupan surga bumi yang nyata, yang sejati dan yang abadi bersama Illahi Robbi Tuhan Yang Maha Kekal Abadi.
Jaminan Kehidupan Surga Yang Nyata
Ilmu mendapatkan Surga